Kamis, 24 November 2011

Pos Jaga KA Paling Bersejarah di Bandung Dihantam Colt Diesel

POS jaga lintasan KA paling bersejarah milik PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) II Bandung, dihantam mobil box colt diesel. Akibatnya, Pos Jaga 165 A Jalan Laswi, Bandung, Jawa Barat, itu hancur hingga tidak bisa berfungsi. Kecelakaan itu tidak menimbulkan korban jiwa, namun perjalanan KA jadi terganggu, meski tidak macet total.

Kepala Humas PT KAI Daop II Bandung Bambang S Prayitno mengatakan, pos jaga tersebut memang pos paling bersejarah di Bandung. Kata Bambang, pos itu adalah Pos Jaga KA pertama yang menggunakan palang pintu lintasan bersistem buka tutup otomatis. Sehingga di depan pos ada prasasti yang ditandatangani Gubernur Jabar waktu itu, yakni Yogi SM.

"Pos Jaga lintasan otomatis pertama ini diresmikan pada 1991 ketika jaman Gubernur Jabar Yogi SM. Kita belum hitung kerugiannya berapa, yang jelas sangat mahal," tutur Bambang, di lokasi kejadian. Kerugian akibat kecelakaan itu memang belum bisa ditaksir.Hanya saja, di dalam pos ada peralatan elektronik dan alat komunikasi yang rusak terkena hantaman mobil dan reruntuhan.

Menurut pantauan, bagian belakang pos jaga hancur. Yang tersisa hanya bagian dinding depan pos. Kata Bambang, penyerudukan pos terjadi sekira pukul 09.00 WIB. Saat itu pos dijaga oleh penjaga bernama Dedi Gustiwan. Tiba-tiba mobil box berpelat D 8710 DM yang disopir Abdul Kahfi (58) milik perusahaan Cipaganti dengan kecepatan tinggi nyelonong ke arah pos. Mobil ini datang dari arah utara atau Jalan A Yani.

"Mobil box itu seperti terbang meloncati Prasasti yang dibuat Yogi SM. Si penjaga reflek, dia keburu loncat sebelum mobil menyeruduk pos," tutur Bambang.

Mobil box juga menyeruduk bangunan yang ada di belakang pos. Akibatnya, dua warga yang tengah nyuci, Wagiyem dan Turiah, terluka karena kena puing-puing bangunan. "Tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu. Tapi dua warga terluka, dan sudah dirawat di rumah sakit terdekat," kata Bambang.

Evakuasi pos jaga selesai sekira pukul 10.45 WIB. Pos tersebut mengatur komunikasi dengan dua stasiun KA, yakni Satasiun Kiaracondong dan Satasiun Cikudapateuh. Sehingga, perjalanan KA komuter menuju dua stasiun tersebut terganggu. "KA memang terganggu, meski masih bisa jalan. Hanya saja lajunya terhambat evakuasi, kerumunan orang, dan kemacetan," terangnya.

Untuk bisa normal lagi, pihak PT KAI DAOP II Bandung masih melakukan pengecekan aliran listrik ke dua stasiun tersebut. Diharakan, pengecekan akan selesai siang ini. "Namun masalahnya, tidak ada tempat untuk penjaga gardu karena atap gardu hancur," ujarnya.

Untuk memudahkan evakuasi, prasasti yang menegaskan pos jaga itu bersejarah terpaksa harus dibongkar. Rencananya setelah selesai evakuasi dan pengecekan, prasasti bersejarah itu akan dipasang kembali.
"Sebetulnya pos jaga ini otomatis, tanpa harus ada yang jaga. Pada 90-an dulu kan jalan di sini sepi, sehingga palang pintu lintasan bisa tutup buka sendiri. Tapi sekarang ramai, pengguna jalan juga belum bisa tertib dan sangat membahayakan perjalanan KA, maka kami menyiapkan penjaga," ungkapnya.
Akibat kecelakaan itu, kemacetan terjadi cukup parah. Kemacetan terutama terjadi di Jalan Laswi dari arah selatan menuju Jalan A Yani hingga Jalan Riau.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...