Macam-macam board game disajikan dalam helatan Indonesia Bermain di Gedung Sasana Budaya
Ganesha (Sabuga) ITB, Bandung,
Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Ajang ini tidak hanya menyajikan game-game online dan
modern, tetapi menyediakan permainan konvensional salah satunya boar game.
Board game yang ada di Indonesia Bermain terbilang
masih asing, tidak seakrab board game yang ada di Indonesia selama ini seperti
catur, ular tangga dan monopoli. Salah satu board game yang paling menarik
perhatian pengunjung misalnya Nuns of the Run yang menyajikan petualangan untuk
melewati puluhan labirin. Cara memainkannya seperti ular tangga yang bisa
dimainkan oleh lebih dari empat orang.
Pemerhati game dari pengembang game Denpasar Lampung Amerika (DLA), Agustinus menuturkan, Nuns of
the Run hanyalah salah satu dari ribuan jenis board game yang berkembang pesat
di luar negeri.
Di Indonesa memang jumlah boardgame masih terbatas. "Perkembangan
boardgame di Indonesia masih sangat minim. Yang familiar hanya permainan catur,
monopoli, dan ular tangga," ungkap Agustinus.
Di luar negeri board game seperti monopoli dan ribuan jenis lainnya sudah
dimainkan sejak 1930-an. Pesatnya perkembangan board band di luar negeri
karena diyakini bisa membangun mental yang positif begi perkembangan anak dan
kebersamaan di dalam suatu keluarga.
"Di luar negeri board game sangat maju, terutama di Eropa dan Amerika
Serikat. Di sana ragamnya sudah ribuan. Begitu juga mekanismenya sangat beraham
dan menarik," tuturnya.
Lalu, kenapa board game lebih berkembang di luar negeri? "Di luar negeri,
board game itu sudah membudaya. Mereka juga paham manfaat board game ditambah
adanya sarana," jelasnya.
Di Indonesia sebenarnya modal untuk mengembangkan board game sudah ada, bahkan melimpah.
Hanya saja belum membudaya. Adanya event Indonesia Bermain diharapkan bisa
mengenalkan ragam board game dan potensinya.
"Permainan akan membudaya jika kita tahu manfaat bermain, kita harus paham
dulu betapa pentingnya bermain bersama," ujarnya.
Agustinus menegaskan, di dalam permainan board game ada
kebersamaan. Jika board game biasa
dimainkan di dalam keluarga akan menumbuhkan semangat kebersamaan. "Board
game mampu menjaga hubungan baik di keluarga dalam kebersamaan. Itu yang saya
alami," ungkapnya.
Misalnya, jika anak-anak dan kedua orang tuanya menjalankan tradisi board game
di rumah, si anak akan memiliki pengalaman dan kenangan yang tak mungkin hilang
selama hidupnya.
"Saat bermain bersama anak dan orang tua akan tertawa dan bercanda
bersama. Ini akan jadi kenangan yang ga mungkin hilang. Pengalaman ini tak
diajarkan di sekolah, tetapi ada di dalam permainan," terangnya.
Selain itu, bagi anak-anak board game juga mengajarkan bagaimana
memerhatikan lawan, belajar sportif, melatih mengendalikan emosi saat menang
dan kalah, mengajari menerima kekalahan tetapi jika menang tidak sombong.
"Jadi benar jika permainan bisa membentuk mental. Ini yang kurang kita
pahami dari board game," tegasnya.
Secara sederhana, board game bisa diartikan sebagai jenis permainan yang
menggunakan papan seperti catur, monopoli, ular tangga, halma, dan lainnya. Hanya
saja jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia kurang kena, jadi permainan papan. Sehingga board game lebih
baik disebut board game saja.
Faktor yang membuat board game kurang berkembang di Indonesia, menurut Agustinus,
karena belum banyak dikenal fungsi dan kelebihannya. Padahal Indonesia memiliki
sumber daya alam yang melimpah untuk menjadi bahan board game.
"Meskipun pengalaman kita kalah dibandingkan board game luar negeri yang telah star lebih dulu,
tetapi saat ini masih bisa dikembangkan," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar