Selasa, 25 Oktober 2011

Keajaiban Board Game

Macam-macam board game disajikan dalam helatan Indonesia Bermain di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. Ajang ini tidak hanya menyajikan game-game online dan modern, tetapi menyediakan permainan konvensional salah satunya boar game.

Board game yang ada di Indonesia Bermain terbilang masih asing, tidak seakrab board game yang ada di Indonesia selama ini seperti catur, ular tangga dan monopoli. Salah satu board game yang paling menarik perhatian pengunjung misalnya Nuns of the Run yang menyajikan petualangan untuk melewati puluhan labirin. Cara memainkannya seperti ular tangga yang bisa dimainkan oleh lebih dari empat orang.

Pemerhati game dari pengembang game Denpasar Lampung Amerika (DLA), Agustinus menuturkan, Nuns of the Run hanyalah salah satu dari ribuan jenis board game yang berkembang pesat di luar negeri.

Di Indonesa memang jumlah boardgame masih terbatas. "Perkembangan boardgame di Indonesia masih sangat minim. Yang familiar hanya permainan catur, monopoli, dan ular tangga," ungkap Agustinus.

Di luar negeri board game seperti monopoli dan ribuan jenis lainnya sudah dimainkan sejak 1930-an
. Pesatnya perkembangan board band di luar negeri karena diyakini bisa membangun mental yang positif begi perkembangan anak dan kebersamaan di dalam suatu keluarga.

"Di luar negeri board game sangat maju, terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Di sana ragamnya sudah ribuan. Begitu juga mekanismenya sangat beraham dan menarik," tuturnya.





Lalu, kenapa board game lebih berkembang di luar negeri? "Di luar negeri, board game itu sudah membudaya. Mereka juga paham manfaat board game ditambah adanya sarana," jelasnya.

Di Indonesia sebenarnya modal untuk mengembangkan board game sudah ada
, bahkan melimpah. Hanya saja belum membudaya. Adanya event Indonesia Bermain diharapkan bisa mengenalkan ragam board game dan potensinya.

"Permainan akan membudaya jika kita tahu manfaat bermain, kita harus paham dulu betapa pentingnya bermain bersama," ujarnya.

Agustinus men
egaskan, di dalam permainan board game ada kebersamaan. Jika board game biasa dimainkan di dalam keluarga akan menumbuhkan semangat kebersamaan. "Board game mampu menjaga hubungan baik di keluarga dalam kebersamaan. Itu yang saya alami," ungkapnya.

Misalnya, jika anak-anak dan kedua orang tuanya menjalankan tradisi board game di rumah, si anak akan memiliki pengalaman dan kenangan yang tak mungkin hilang selama hidupnya.

"Saat bermain bersama anak dan orang tua akan tertawa dan bercanda bersama. Ini akan jadi kenangan yang ga mungkin hilang. Pengalaman ini tak diajarkan di sekolah, tetapi ada di dalam permainan," terangnya.

Selain itu, bagi anak-anak board game  juga mengajarkan bagaimana memerhatikan lawan, belajar sportif, melatih mengendalikan emosi saat menang dan kalah, mengajari menerima kekalahan tetapi jika menang tidak sombong.

"Jadi benar jika permainan bisa membentuk mental. Ini yang kurang kita pahami dari board game," tegasnya.

Secara sederhana, board game bisa diartikan sebagai jenis permainan yang menggunakan papan seperti catur, monopoli, ular tangga, halma, dan lainnya. Hanya saja jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia kurang kena, jadi permainan papan
. Sehingga board game lebih baik disebut board game saja.

Faktor yang membuat board game kurang berkembang di Indonesia
, menurut Agustinus, karena belum banyak dikenal fungsi dan kelebihannya. Padahal Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah untuk menjadi bahan board game.

"Meskipun pengalaman kita kalah dibandingkan board game luar negeri
yang telah star lebih dulu, tetapi saat ini masih bisa dikembangkan," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...